Langsung ke konten utama

adanya keberadaan SIG di muka bumi


Apa itu SIG?
Apa kelebihannya?
Mempunyai banyak kelebihan ?
Yuk kita cari tau….

Definisi dari Sistem Informasi Geografis yaitu suatu sistem untuk mendayagunakan dan menghasil gunakan pengolahan dan analisis data spasial (keruangan) serta data non- spasial (tabular), dalam memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan, baik yang berorientasi ilmiah, komersil, pengelolaan maupun kebijaksanaan. Berikut adalah beberapa keuntungan penggunaan SIG
  1. SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail yang diinginkan, menggabungkan satu kumpulan data dengan kumpulan data lainnya, melakukan perbaikan data dengan lebih cepat dan memodelkan data serta menganalisis suatu keputusan.
  2. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan untuk menampilan informasi-informasi tertentu. Peta-peta tematik tersebut dapat dibuat dari peta-peta yang sudah ada sebelumnya, hanya dengan memanipulasi atribut-atributnya.
  3. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi menjadi beberapa layer data spasial, dengan layer permukaan  bumi dapat direkonstruksi kembali.

Komponen Utama Sistem Informasi Geografis (SIG)
1.  Daya Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

2. Software
Software merupakan sistem modul yang berfungsi untuk mengoperasikan sistem informasi geografis. Sebuah software SIG harus menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis, sistem manajemen basis data, tools yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi, Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tools geografi.

3. Hardware
Sistem  informasi  geografis  memerlukan  spesifikasi  komponen  hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal ini disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa hardware yang sering digunakan dalam sistem informasi geografis adalah personal komputer, mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner.

4. Aplikasi sistem informasi geografis dalam proces perencanaan
Sistem informasi geografis sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti pertanian, lingkungan manajemen sumber daya alam, parawisata, geologi, perencanaan, dan lain sebagainya. keunggulan sistem informasi geografis sehingga digunakan pada bidang-bidang tersebut adalah karena kemampuannya mengintegrasikan antara data spasial dan data atribut sehingga dalam analisisnya mampu menghasilkan informasi yang kompleks.

5. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam sistem informasi geografis adalah data. Secara fundamental sistem informasi geografis bekerja dengan dua tipe data yaitu data vektor dan data raster. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan suatu kota, data distribusi lokasi pengambilan sampel, dan sebagainya. Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi, sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut (Pahlevy. 2010.)

Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan membentuk sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja, akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.




Dalam kegunaannya tentu SIG mempunyai kelebihan dan kelemahan, sebagai berikut ?
KELEBIHAN SIG
1.      Untuk penyimpanan tidak memerlukan ruangan yang besar
2.      Akses informasi cepat dan mudah
3.      Sumberdaya manusia untuk melakukan pengelolaan data tidak terlalu banyak
4.      Data dapat diakses dan bibawa tanpa melihat ruang dan waktu
5.      Dapat membuat peta model lingkungan
6.      Analisis alternatif yang potensial
7.      Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan
8.      Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan
9.      Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
10.  Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap
11.  Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut
12.  Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut
13.  Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
14.  Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada


KEKURANGAN SIG
1.      Sumberdaya manusia harus menguasai teknologi komputer
2.      Teknologi yang ada terus berkembang sesuai dengan zaman
3.      Biaya yang dikeluarkan relatif mahal
4.      Penanganan tentang data yang bentuk 3D buruk
5.      Sulit untuk menyajikan data temporal
6.      Format data dan standar file data beragam
7.      Model objek terbatas
8.      Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi
9.      Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien
10.  Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date)
11.  Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan
12.  Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
13.  Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri)

Disamping itu SIG ternyata juga berperan penting keberadaannya dalam bidang pertanian karena banyak keuntungan yang bisa didapat dari penggunaan SIG tersebut untuk pertanian. Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian sekarang ini banyak didukung oleh kemajuan teknologi kedirgantaan yang menghasilkan berbagai citra muka bumi dengan resolusi yang sangat tinggi serta mudah diakses oleh setiap orang, seperti foto udara dan citra satelit yang mampu menampilkan secara detil vegetasi penutup tanah.
Dalam bidang pertanian, SIG lebih banyak dimanfaatkan untuk tujuan analisiskesesuaian/ kemampuan lahan untuk pertanian, estimasi produksi beberapa komoditipertanian, estimasi serangan hama-penyakit tanaman, prediksi erosi tanah, monitoringdan analisis perubahan tataguna lahan, analisis kerentanan banjir dan longsor tanahakibat perubahan penggunaan lahan, perencanaan tataguna lahan, ekstensifikasipertanian, monitoring kerusakan dan kebakaran hutan, monitoring agroklimatologi,survei dan pemetaan tanah, evaluasi dan klasifikasi tanah, pemetaan sumberdaya lahan,perencanaan jaringan irigasi, analisis daya dukung lahan pertanian, dan perencanaanperdesaan.
 Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada umumnya diperlukan beberapa data masukan, berupa data spasial seperti : peta rupa bumi, peta geologi, foto udara, citra satelit atau citra radar, dan data atribut seperti : data iklim, dan data social penduduk. Peta rupa bumi digunakan sebagai dasar pembuatan peta administrasi dan peta kontur. Peta geologi digunakan untuk membantu analisis dan pembuatan peta tanah. Foto udara, citra satelit, dan citra radar digunakan untuk analisis dan pembuatan peta tutupan/ penggunaan lahan. Data iklim digunakan untuk analisis dan pembuatan peta curah hujan/ intensitas hujan. Data sosial penduduk digunakan untuk analisis dan pembuatan peta sebaran penduduk/ petani. Data-data sebagaimana tersebut di atas digunakan untuk pembuatan peta satuan lahan homogen atau peta dasar/ peta kerja lapang. Melalui pengamatan lapang dan analisis sampel tanah dan air di laboratorium, serta analisis statistik, kemudian dibuat peta akhir sesuai tujuan yang diharapkan.
Pemanfaatan SIG Dibidanng Pertanian Dalam Bidang:
1.       Kajian Erosi Tanah
Kajian erosi tanah diperlukan data-data yang berkaitan dengan faktor-faktor penyebab erosi, seperti : (1) data curah hujan harian selama 5 sampai 10 tahun terakhir; (2) data sifat dan karakteristik tanah untuk menghitung besarnya erodibiltas tanah; (3) data panjang dan derajad lereng; (4) data vegetasi dan pertanaman yang diusahakan; dan (5) data tindakan konservasi tanah yang sudah atau sedang dikerjakan pada bidang lahan yang dikaji. Adapun data lain yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan pekerjaan SIG, terutama untuk analisis dan rekomendasi diantaranya adalah data sosial penduduk dan data kebijakan daerah mengenai usaha pengembangan/ pembangunan pertanian yang sedang diprogramkan.
2.      Kajian Serangan Hama Penyakit Tanaman
Kajian serangan hama penyakit tanaman data geospasial yang diperlukan antara lain : (1) data fisiografi wilayah, seperti bentuk lahan (landform), kelerengan, jenis tanah, dan sebaran vegetasi/ tanaman; (2) data iklim, terutama curah hujan, intensitas penyinaran matahari, dan arah angin; (3) data pola penggunaan lahan: dan (4) data sosial penduduk, yang meliputi adat istiadat/ perilaku masyarakat, mata pencaharian, tingkat perekonomian, dan tingkat pendidikan penduduk.
3.      Pembuatan Sarana Pengairan Dan Jaringan Irigasi
Pembuatan sarana pengairan dan jaringan irigasi diperlukan data geospasial berupa : (1) data bentuk lahan makro, kelerengan dan lithologi; (2) data penggunaan lahan; (3) data sebaran penduduk dan kepemilikan lahan; dan (4) data sumber-sumber air alami, terutama jenis sumber air, lokasi, dan debit air.


Komentar