PERAN GEOMORFOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN
Pengertian Geomorfologi Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai ilmu bentang alam. Mula-mula orang memakai kata fisiografi untuk ilmu yang mempelajari tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan pada orang-orang di Eropa menyebut fisiografi sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan tetapi orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung untuk memakai kata geomorfologi.
Konsep dasar Geomorfologi
10 Konsep dasar geomorfologi yang berada dalam buku Principles of Geomorphology adalah:
1. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu geologi,
2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan,
3. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses geomorfologi yang berlangsung,
4. Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang menunjukan karakteristik proses yang berlangsung,
5. Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan land forms yang terbentuk,
6. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,
7. Obyek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen,
8. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen,
9. Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang beragam, dan 10. Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms / landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya.
Ada beberapa terapan geomorfologi menurut Thornbury dalam Sutikno yaitu:
1. Terapan geomorfologi dalam hidrologi, yang membahas hidrologi di daerah karst dan air tanah daerah glasial. Masalah hidrologi di daerah karst dapat diketahui dengan baik apabila geomorfologinya diketahui secara mendalam. Air tanah di daerah glasial tergatung pada tipe endapannya, dan tipe endapan ini dapat lebih mudah didekati dengan geomorfologi.
2. Terapan geomorfologi dalam geologi ekonomi, yaitu membahas pendekatan geomorfologi untuk menentukan tubuh bijih, jebakan residu, mineral epigenetik, dan endapan bijih.
3. Terapan geomorfologi dalam keteknikan, aspek keteknikan yang dibahas meliputi jalan raya, penentuan pasir, dan kerakal, pemilihan situs bendungan dan geologi militer. Terapan geomorfologi dalam keteknikan ini semua aspek geomorfologi dipertimbangkan
4. Terapan geomorfologi dalam ekplorasi minyak, banyak unsur-unsur minyak di AS yang ditentukan dengan pendekatan geomorfologi terutama bentuklahan termasuk topografi, untuk mengenal struktur geologi dalam penentuan terdapatnya kandungan minyak.
5. Terapan geomorfologi dalam bidang lain, yaitu menyangkut pemetaan tanah, kajian pantai, dan erosi.
Kajian geomorfologi memberikan informasi proses yang terjadi masa lampau melalui telaah morfologi permukaan lahan dan material khususnya material dasar. Kajian geomorfologi-tanah memberikan informasi yang lebih detil atas proses-proses yang terjadi pada masa lampau melalui telaah mendalam morfologi permukaan lahan mikro dan material tanah yang menyelimuti permukaan lahan. Berbagai proses pada masa lampau yang telah membentuk satuan bentulahan saat ini dapat dimaknai sebagai informasi penting untuk memperkirakan proses-proses yang saat ini berlangsung dan yang akan berlangsung di masa yang akan datang. Proses-proses alami yang telah membentuk dan akan mengubah satuan bentuk lahan dari waktu ke waktu dapat dimaknai sebagai informasi akan adanya ancaman bencana alam sehingga perlu tindakan antisipasi. Kajian geomorfologi tanah berpotensi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam perencanaan pemanfaatan sumberdaya lahan secara lestari Pendekatan geomorfologi-tanah mempunyai manfaat dalam dua hal terkait dengan pengembangan lahan pertanian padi sawah.
Pendekatan geomorfologi-tanah dapat membantu efektifitas survei lapangan yang dilakukan. Informasi mengenai sumber material, sumber air, wilayah genangan, tutupan lahan, potensi kemasaman dan ancaman intrusi air laut dapat dihasilkan melalui interpretasi geomorfologi-tanah. Lebih dari itu, pendekatan geomorfologi-tanah dapat digunakan sebagai dasar penentuan transek pengecekan tanah di lapangan. Pendekatan geomorfologi-tanah membantu dalam hal evaluasi keberlanjutan pemanfaatan lahan terkait dengan penempatan berbagai fasilitas pendukung lahan pertanian, pengurangan risiko kerusakan lahan dan kerugian investasi.
Tanah merupakan material gembur yang menyelimuti permukaan satuan bentuklahan penyusun permukaan bumi. Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan yang telah terubah oleh berbagai aksi kinerja iklim dan organisme sehingga mempunyai sifat dan perwatakan yang berbeda dengan material hasil pelapukan batuan. Tanah sebagai tubuh alam mempunyai sifat dinamis sebagai akibat dari adanya pengaruh iklim dan organisme yang bekerja pada permukaan bumi. Tanah merupakan media tempat tumbuh tanaman berakar di bawah kondisi lingkungan alami. Tanah dalam konteks geomorfologis, merupakan sebagian dari material penyusun satuan bentuklahan yang terletak di permukaan. Tanah seperti halnya morfologi permukaan lahan merupakan media perekam berbagai proses alami yang telah pernah bekerja pada masa lampau. Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan yang didahului dengan analisis geomorfologitanah (pedo-geomorphology) melalui interpretasi peta dan citra penginderaan jauh. Peta-peta yang digunakan mencakup peta Landsystem 1 : 250.000, Peta Rupa Bumi Indonesia 1 : 50.000; sedangkan citra penginderaan jauh yang digunakan mencakup SPOT, Landsat TM, SRTM 90M. Setiap satuan pemetaan yang telah diidentifikasi dilakukan pengecekan lapangan untuk uji akurasi informasi atas hal-hal yang diinterpretasikan. Setiap satuan pemetaan untuk kemudian dilakukan pengamatan kondisi tanah melalui transek dan beberapa titik tambahan terpilih. Pengujian laboratorium dilakukan atas tanah yang dijadikan pewakil. Analisis pengembangan semata-mata didasarkan atas teori geomorfologi-tanah untuk menghindarkan berbagai ancaman kerusakan lahan dan kerugian investasi yang akan dilakukan.
METODE DALAM PELAKSANAAN PEMETAAN GEOMORFOLOGI
Metode yang diterapkan di dalam pengumpulan data adalah metode survei lapangan yang didahului dengan interpretasi peta dan citra dengan pendekatan analisis bentanglahan (land surface characteristics analysis). Peta yang digunakan di dalam proses pengumpulan data dan informasi kawasan Kabupaten Merauke adalah Peta Sistem Lahan 1 : 250.000, Peta Geologi 1 : 500.000, dan Peta Rupa Bumi Indonesia 1 : 50.000. Citra-citra yang digunakan untuk menghasilkan informasi kawasan kajian mencakup SPOT, Landsat TM, dan SRTM 90m. Interpretasi Peta Sistem Lahan adalah hal pertama yang dilakukan, didasarkan atas penermatan kartu data yang mencakup berbagai informasi mulai dari morfologi permukaan lahan, material penyusun, karakteristik tanah, penutupan laham, dan ancaman bencana. Peta Sistem Lahan mempunyai kelemahan dalam hal akurasi dan presisi baik pada geometri peta maupun kartu data yang ada padanya. Interpretasi peta dan citra berikut pengecekan lapangan berbasis analisis geomorfologi-tanah dilakukan untuk meningkatkan kualitas Peta Sistem Lahan sehingga menjadi lebih layak dijadikan sebagai peta dasar dalam penelitian. Karakteristik permukaan lahan yang dianalisis mencakup morfologi permukaan lahan, penggunaan lahan dan penutupan lahan, pola pengatusan, dan pola kelurusan untuk kemudian dikorelasikan dengan informasi yang diperoleh dari Peta Sistem Lahan dan Peta Geologi. Pada berbagai satuan bentuklahan yang didapatkan melalui tahapan interpretasi peta dan citra dilakukan pengecekan lapangan secara transek. Pengujian hasil interpretasi peta dan citra atas satuan-satuan delineasi adalah hal pertama yang dilakukan selama pengecekan lapangan. Koreksi atas logika penarikan garis delineasi dan satuan-satuan delineasi banyak dilakukan karena keterbatasan pemahaman kondisi lapangan dan resolusi spasial peta berikut citra yang digunakan untuk interpretasi.
Berbagai informasi mengenai dinamika penutupan lahan pada masa lalu lebih mewarnai pada ketidak-akuratan penarikan batas-batas satuan delineasi yang dilakukan melalui tahapan interpretasi peta dan citra. Pengujian atas karakteristik material tanah dan tanah yang menyelimuti permukaan lahan dilakukan menurut transek memotong persebaran material. Pemahaman atas intensitas dan jenis proses sedimentasi material penutup permukaan lahan sangat penting untuk menentukan arah transek pengujian di lapangan.
Pengujian atas contoh-contoh material tanah dan tanah juga dilakukan di laboratorium untuk mendukung hasil pengujian di lapangan. Pengujian di laboratorium dilakukan untuk pengukuran karakteristik fisik dan kimia tanah yang berpengaruh terhadap pemanfaatan lahan untuk tanaman padi. Pengujian di laboratorium juga dilakukan pada contoh-contoh air yang diperkirakan akan dapat dijadikan sebagai sumber air baku pengairan. Contoh air yang diuji di laboratorium berasal dari air sungai dan air tanah dalam. Hasil-hasil pengujian di lapangan atas kondisi morfologi permukaan lahan, karakteristik material penyusun, dan proses yang terjadi di wilayah kajian dianalisis secara spasial menurut satuan-satuan bentuklahan. Informasi yang didapatkan disajikan secara deskriptif untuk menjelaskan potensi pemanfaatan lahan sebagai kawasan pengembangan lahan sawah secara lestari dari sudut pandang kondisi fisik lahan. Berikut merupakan contoh-contoh hasil penginderaan jarak jauh dalam menggunakan geomorfologi:
Pengertian Geomorfologi Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai ilmu bentang alam. Mula-mula orang memakai kata fisiografi untuk ilmu yang mempelajari tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan pada orang-orang di Eropa menyebut fisiografi sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan tetapi orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung untuk memakai kata geomorfologi.
Konsep dasar Geomorfologi
10 Konsep dasar geomorfologi yang berada dalam buku Principles of Geomorphology adalah:
1. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu geologi,
2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan,
3. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses geomorfologi yang berlangsung,
4. Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang menunjukan karakteristik proses yang berlangsung,
5. Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan land forms yang terbentuk,
6. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,
7. Obyek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen,
8. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen,
9. Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang beragam, dan 10. Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms / landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya.
Ada beberapa terapan geomorfologi menurut Thornbury dalam Sutikno yaitu:
1. Terapan geomorfologi dalam hidrologi, yang membahas hidrologi di daerah karst dan air tanah daerah glasial. Masalah hidrologi di daerah karst dapat diketahui dengan baik apabila geomorfologinya diketahui secara mendalam. Air tanah di daerah glasial tergatung pada tipe endapannya, dan tipe endapan ini dapat lebih mudah didekati dengan geomorfologi.
2. Terapan geomorfologi dalam geologi ekonomi, yaitu membahas pendekatan geomorfologi untuk menentukan tubuh bijih, jebakan residu, mineral epigenetik, dan endapan bijih.
3. Terapan geomorfologi dalam keteknikan, aspek keteknikan yang dibahas meliputi jalan raya, penentuan pasir, dan kerakal, pemilihan situs bendungan dan geologi militer. Terapan geomorfologi dalam keteknikan ini semua aspek geomorfologi dipertimbangkan
4. Terapan geomorfologi dalam ekplorasi minyak, banyak unsur-unsur minyak di AS yang ditentukan dengan pendekatan geomorfologi terutama bentuklahan termasuk topografi, untuk mengenal struktur geologi dalam penentuan terdapatnya kandungan minyak.
5. Terapan geomorfologi dalam bidang lain, yaitu menyangkut pemetaan tanah, kajian pantai, dan erosi.
Kajian geomorfologi memberikan informasi proses yang terjadi masa lampau melalui telaah morfologi permukaan lahan dan material khususnya material dasar. Kajian geomorfologi-tanah memberikan informasi yang lebih detil atas proses-proses yang terjadi pada masa lampau melalui telaah mendalam morfologi permukaan lahan mikro dan material tanah yang menyelimuti permukaan lahan. Berbagai proses pada masa lampau yang telah membentuk satuan bentulahan saat ini dapat dimaknai sebagai informasi penting untuk memperkirakan proses-proses yang saat ini berlangsung dan yang akan berlangsung di masa yang akan datang. Proses-proses alami yang telah membentuk dan akan mengubah satuan bentuk lahan dari waktu ke waktu dapat dimaknai sebagai informasi akan adanya ancaman bencana alam sehingga perlu tindakan antisipasi. Kajian geomorfologi tanah berpotensi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam perencanaan pemanfaatan sumberdaya lahan secara lestari Pendekatan geomorfologi-tanah mempunyai manfaat dalam dua hal terkait dengan pengembangan lahan pertanian padi sawah.
Pendekatan geomorfologi-tanah dapat membantu efektifitas survei lapangan yang dilakukan. Informasi mengenai sumber material, sumber air, wilayah genangan, tutupan lahan, potensi kemasaman dan ancaman intrusi air laut dapat dihasilkan melalui interpretasi geomorfologi-tanah. Lebih dari itu, pendekatan geomorfologi-tanah dapat digunakan sebagai dasar penentuan transek pengecekan tanah di lapangan. Pendekatan geomorfologi-tanah membantu dalam hal evaluasi keberlanjutan pemanfaatan lahan terkait dengan penempatan berbagai fasilitas pendukung lahan pertanian, pengurangan risiko kerusakan lahan dan kerugian investasi.
Tanah merupakan material gembur yang menyelimuti permukaan satuan bentuklahan penyusun permukaan bumi. Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan yang telah terubah oleh berbagai aksi kinerja iklim dan organisme sehingga mempunyai sifat dan perwatakan yang berbeda dengan material hasil pelapukan batuan. Tanah sebagai tubuh alam mempunyai sifat dinamis sebagai akibat dari adanya pengaruh iklim dan organisme yang bekerja pada permukaan bumi. Tanah merupakan media tempat tumbuh tanaman berakar di bawah kondisi lingkungan alami. Tanah dalam konteks geomorfologis, merupakan sebagian dari material penyusun satuan bentuklahan yang terletak di permukaan. Tanah seperti halnya morfologi permukaan lahan merupakan media perekam berbagai proses alami yang telah pernah bekerja pada masa lampau. Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan yang didahului dengan analisis geomorfologitanah (pedo-geomorphology) melalui interpretasi peta dan citra penginderaan jauh. Peta-peta yang digunakan mencakup peta Landsystem 1 : 250.000, Peta Rupa Bumi Indonesia 1 : 50.000; sedangkan citra penginderaan jauh yang digunakan mencakup SPOT, Landsat TM, SRTM 90M. Setiap satuan pemetaan yang telah diidentifikasi dilakukan pengecekan lapangan untuk uji akurasi informasi atas hal-hal yang diinterpretasikan. Setiap satuan pemetaan untuk kemudian dilakukan pengamatan kondisi tanah melalui transek dan beberapa titik tambahan terpilih. Pengujian laboratorium dilakukan atas tanah yang dijadikan pewakil. Analisis pengembangan semata-mata didasarkan atas teori geomorfologi-tanah untuk menghindarkan berbagai ancaman kerusakan lahan dan kerugian investasi yang akan dilakukan.
METODE DALAM PELAKSANAAN PEMETAAN GEOMORFOLOGI
Metode yang diterapkan di dalam pengumpulan data adalah metode survei lapangan yang didahului dengan interpretasi peta dan citra dengan pendekatan analisis bentanglahan (land surface characteristics analysis). Peta yang digunakan di dalam proses pengumpulan data dan informasi kawasan Kabupaten Merauke adalah Peta Sistem Lahan 1 : 250.000, Peta Geologi 1 : 500.000, dan Peta Rupa Bumi Indonesia 1 : 50.000. Citra-citra yang digunakan untuk menghasilkan informasi kawasan kajian mencakup SPOT, Landsat TM, dan SRTM 90m. Interpretasi Peta Sistem Lahan adalah hal pertama yang dilakukan, didasarkan atas penermatan kartu data yang mencakup berbagai informasi mulai dari morfologi permukaan lahan, material penyusun, karakteristik tanah, penutupan laham, dan ancaman bencana. Peta Sistem Lahan mempunyai kelemahan dalam hal akurasi dan presisi baik pada geometri peta maupun kartu data yang ada padanya. Interpretasi peta dan citra berikut pengecekan lapangan berbasis analisis geomorfologi-tanah dilakukan untuk meningkatkan kualitas Peta Sistem Lahan sehingga menjadi lebih layak dijadikan sebagai peta dasar dalam penelitian. Karakteristik permukaan lahan yang dianalisis mencakup morfologi permukaan lahan, penggunaan lahan dan penutupan lahan, pola pengatusan, dan pola kelurusan untuk kemudian dikorelasikan dengan informasi yang diperoleh dari Peta Sistem Lahan dan Peta Geologi. Pada berbagai satuan bentuklahan yang didapatkan melalui tahapan interpretasi peta dan citra dilakukan pengecekan lapangan secara transek. Pengujian hasil interpretasi peta dan citra atas satuan-satuan delineasi adalah hal pertama yang dilakukan selama pengecekan lapangan. Koreksi atas logika penarikan garis delineasi dan satuan-satuan delineasi banyak dilakukan karena keterbatasan pemahaman kondisi lapangan dan resolusi spasial peta berikut citra yang digunakan untuk interpretasi.
Berbagai informasi mengenai dinamika penutupan lahan pada masa lalu lebih mewarnai pada ketidak-akuratan penarikan batas-batas satuan delineasi yang dilakukan melalui tahapan interpretasi peta dan citra. Pengujian atas karakteristik material tanah dan tanah yang menyelimuti permukaan lahan dilakukan menurut transek memotong persebaran material. Pemahaman atas intensitas dan jenis proses sedimentasi material penutup permukaan lahan sangat penting untuk menentukan arah transek pengujian di lapangan.
Pengujian atas contoh-contoh material tanah dan tanah juga dilakukan di laboratorium untuk mendukung hasil pengujian di lapangan. Pengujian di laboratorium dilakukan untuk pengukuran karakteristik fisik dan kimia tanah yang berpengaruh terhadap pemanfaatan lahan untuk tanaman padi. Pengujian di laboratorium juga dilakukan pada contoh-contoh air yang diperkirakan akan dapat dijadikan sebagai sumber air baku pengairan. Contoh air yang diuji di laboratorium berasal dari air sungai dan air tanah dalam. Hasil-hasil pengujian di lapangan atas kondisi morfologi permukaan lahan, karakteristik material penyusun, dan proses yang terjadi di wilayah kajian dianalisis secara spasial menurut satuan-satuan bentuklahan. Informasi yang didapatkan disajikan secara deskriptif untuk menjelaskan potensi pemanfaatan lahan sebagai kawasan pengembangan lahan sawah secara lestari dari sudut pandang kondisi fisik lahan. Berikut merupakan contoh-contoh hasil penginderaan jarak jauh dalam menggunakan geomorfologi:
Komentar
Posting Komentar